Rabu, 05 Januari 2011

Biografi Singkat Hasan At-Turabi

SIAPAKAH BELIAU?

At-Turabi adalah salah seorang tokoh kunci yang sangat berpengaruh dalam proses Islamisasi di Sudan. Nama lengkapnya adalah Hasan Abdallah at-Turabi, ia lahir (1932) di kota Kasala, Sudan dan memperoleh pendidikan Islam di Sudan. Setelah lulus dari Universitas Khartoum, ia melanjutkan pendidikannya di Inggris dan Perancis. Pada pertengahan 1960-an, ia kembali ke Sudan, lalu menjadi anggota parlemen. Ia juga bergabung dalam Ikhwanul Muslimin cabang Sudan.

Pemikirannya mencerminkan hasratnya untuk memajukan Islamisasi di Sudan, yang akhirnya mengarah ke pembentukan negara Islam. Hal ini menjadikannya begitu terlibat dalam politik kekuasaan. Beberapa kali ia berusaha berkoalisi dengan rezim penguasa.

Pada tahun 1989, at-Turabi berperan penting ketika kudeta militer membentuk Revolutionary Council for National Salvation (Dewan Revolusioner untuk Penyelamatan Nasional).

ISLAMISASI NEGARA

At-Turabi memandang pentingnya upaya perbaikan sosial lewat kekuasaan negara. Karena itu, selalu menjalin koalisi dengan kelompok penguasa. Hal ini sudah tampak sejak tahun 1964, ketika ia membawa Ikhwanul Muslimin masuk ke dalam sebuah partai koalisi baru yang diberi nama Islamic Charter Front (Front Anggran Dasar Islam), yang berupaya mengahmabut pengauh ideologi kiri di Sudan. Model kerja-sama seperti ini terus berlangsung, ketika ia mendukung kudeta militer (1969, 1985, dan 1989) dan menjalankan Islamisasi lewat kekuasaan negara.

HAKIM AGUNG

Pada tahun 1969, pemerintah Sudan di ambil alih oleh rezim militer yang di pimpin Jendral Ja'far Numairi. Numairi menempuh kebijakan "rekonsiliasi nasional" dan dalam rangka itu ia mengundang tokoh oposisi untuk berkerja-sama. At-Turabi termasuk di antara sedikit orang yang menerima tawaran ini, karena di dorong oleh kesediaan Numairi untuk melembagakan hukum Islam di Sudan. Dalam rezim Numairi ini, at-Turabi diangkat menjadi hakim agung dan penasihat Numairi tentang masalah Islam.

NUMAIRI

Pada tahun 1970-an, keadaan ekonomi Sudan memburuk, hutang luar negeri membengkak, dan perang saudara memanas di selatan. Untuk memperoleh dukungan rakyat, seklaigus melandasi kekuasaannya pada alasan ke-agamaan, Numairi memproklamasikan Sidan sebagai negara Islam pada tahun 1983, lalu menerapkan hukum Islam (syariat) di seluruh negeri. Tetapi ia mulai mencurigai at-Turabi, lalu menggantinya dengan seorang hakim agung yang mudah di kontrol. Pada maret 1985, rezim Numairi bahkan memusuhi Ikhwanul Muslimin, lalu memenjarakan at-Turabi.

FRONT NASIONAL ISLAM

Numairi disingkirkan pada tahun 1985 lewat kudeta militer. Terbentuklah kabinet yang di dominasi masyarakat sipil. Setelah bebas dari penjara, at-Turabi membentuk organisasi baru, yakni Islamic National Front (Front Nasional Islam). Pemerintah terbukti tidak efektif mengatasi masalah ekonomi dan perang saudara.

Pada tahun 1989, terjadi lagi kudeta militer, lalu terbentuklah Revolutionary Council for National Salvation (Dewan Revolusioner untuk Penyelamatan Nasional), yang berperan besar dalam rezim ini adalah at-Turabi dan Front Nasional Islam.

3 komentar: