Rabu, 05 Januari 2011

Biografi singkat Abu Ja'far Muhammad bin Jarir At-Tabari

SIAPAKAH BELIAU ?

Nama lengkapnya adalah Abu Ja'far Muhammad bin Jari At-Tabari, beliau lebih dikenal dengan nama at-Tabari atau Ibnu Jarir at-Tabari, beliau seorang sejarahwan dan ahli tafsir terkemuka kelahiran kota Amul, Tabaristan (di Iran) pada tahun 225 Hijriyah atau 839 sesudah Masehi. Kota Amul tersebut merupakan tempat berkembangnya kebudayaan Islam, namun ia lebih banyak menghabiskan waktunya di kota Baghdad.

Di kota Baghdad, ia pernah ditunjuk menjadi hakim, tetapi ia menolaknya. Lalu, pemerintah juga pernah memintanya menjadi hakim yang menangani perkara-perkara kezaliman para pejabat. Namun, ia pun tetap menolaknya.

Pada saat berusia kurang lebih 85 tahun, beliau wafat di kota Baghdad, tepatnya pada tahun 310 Hijriyah atau bertepatan dengan tahun 923 sesudah Masehi.

Sebagian besar hidupnya di isi dengan mengajar dan menulis. Salah seorang muridnya, yakni Ibnu Kumail, menjelaskan bagaimana gurunya membagi waktu setiap ahri. Pagi sampai siang hari digunakannya untuk menulis. Di dalam satu hari beliau sanggup menulis 40 halaman karya ilmiah. Adapun pada sore hari, ia memberi pelajaran al-Qur'an dan tafsir di mesjid. Lalu, selepas maghrib ia memberikan pelajaran ilmu fikih.

PERJALANAN ILMIAH

Untuk melanjutkan sekolahnya ke pusat-pusat studi Islam, at-Tabari pertama kali berangkat ke kota Rayy, Iran. Setelah itu ia pindah ke kota Baghdad untuk menemui Imam Ahmad bin Hanbal. Namun sebelum ia sampai ke kota tersebut, Imam Hanbali meninggal dunia (241 H/855 M). Lalu, ia pergi ke kota Wasit dan Basrah untuk mengikuti beberapa kuliah. Setelah itu beliau melanjutkan perjalanan ke kota kota Kufah untuk mendalami hadis dan ilmu-ilmu yang terkait dengannya.

Kemudian beliau kembali ke kota Baghdad untuk belajar ilmu-ilmu al-Qur'an dan fikih, khususnya fikih Syafi'i. Pada tahun 253 H/867 M, beliau pergi ke kota Fustat, Mesir, dan singgah di Suriah untuk belajar ilmu hadis. Setelah itu, ia kembali lagi ke kota Baghdad dan berhasil menulis berbagai karya monumental yang tetap banyak digunakan sampai saat ini.

KARYANYA

Kitab tafsirnya yang paling terkenal adalah kitab Jami' al-Bayan Fi tafsir al-Qur'an atau lebih di kenal dengan nama kitab Tafsir at-Tabari. Kitab itu berorientasi pada permasalahan tafsir hukum (fiqih), karena ia juga terkenal sebagai seorang fuqaha lewat karyanya Iktilaf al-Fuqaha' (perbedaan pendapat para ulama).

Ketika dalam masa penyusunan kitab tafsir at-Tabari, beliau mengumpulkan bahan-bahan tentang tafsir bi al-ma'sur (tafsir al-Qur'an dengan al-Qur'an, hadis, dan ijtihad sahabat). Kitab ini berisi antara lain penemuan-penemuan hukum akidah dan fikih yang disimpulkan dari al-Qur'an. Sampai sekarang kitab itu menjadi bahan untuk menggali beberapa kenyataan dalam filologi.

Karya sejarah at-Tabari yang sangat populer adalah Tarikh ar-Rusul wa al-Muluk atau dikenal dengan nama tarikh at-Tabari. Kitab itu dianggap sebagai kitab sejarah perkembangan Islam terlengkap. Dalam kitab itu ditemukan informasi-informasi yang tidak pernah di tulis oleh sejarahwan lainnya sebelumnya. Isi kitab tersebut terbagi atas dua bagian. Bagian pertama berisi sejraha bangsa Arab, Persia, dan Romawi sebelum kedatangan Islam. Adapun bagian kedua, berisi sejarah pasca-Islam. Kitab sejarah at-Tabari tersebut telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa.

Kitab tarikh at-Tabari dianggap sebagai karya yang agung dan menjadi salah satu kitab rujukan para ulama-ulama besar selepas beliau. Ibnu Asir mengungkapkan dalam pendahuluan kitabnya yakni kitab al-Kamil fi at-Tarikh bahwa ia menulis kitabnya setelah mendapatkan inspirasi dari karya at-Tabari.

Di susun oleh : sangaji Sarkoro

4 komentar:

  1. salam 'aleikum....
    ane lagi nyusun artikel tafsir nih. thanks for info...ane copy boleh kaan?

    BalasHapus
  2. @ Bahrul

    Wa 'alaikum salam wr wb

    silahkan saja jika dirasa bermanfaat.

    Wa salamualaikun wr wb

    BalasHapus
  3. boleh saya tau sumbernya dari mana??

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus