Jumat, 04 Maret 2011

Mengangkat Tangan Di Setiap Takbir Ketika Shalat

Penganut madzhab ja'fari (Syi'ah Imamiyah) selalu mengangkat tangannya pada saat takbir ketika shalat. Meskipun dari saudara kita ahlulsunnah menolak hal demikian, namun kitab-kitab hadis ahlulsunnah justru menyatakan sebaliknya. Ada baiknya kita lihat hadis-hadis dalam kitab hadis ahlulsunnah berikut ini mengenai hukum mengangkat tangan di setiap takbir.

Dalam Sunan Abu Daud, kitab al-Shalat : detil-detil ketika shalat jilid 3, no 0737, berbunyi :

Di riwayatkan oleh Abu Hurairah : Ketika Rasulullah (saw) mengucapkan takbir (Allahu Akbar) untuk shalat (pada awal shalat), beliau mengangkat tangannya berlawanan dengan bahunya. Dan ketika beliau ruku', beliau melakukannya lagi, dan ketika beliau mengangkat kepalanya untuk bersujud, ia melakukannya lagi, dan ketika beliau bangun pada akhir dari dua rakaat, beliau melakukannya lagi.

Hal senada dapat dilihat di :

1. Tayseer al-Bari Sharh Sahih Bukhari, Vol 1, hal 487
2. Sahih Muslim dengan ringkasan Sharh Nawawi, vol 2, hal 17

Terdapat pula sebuah hadis dari Sunan Nisai, jil 1, hal 397, bab Rafa' yaddain al-sajud, bahwa nabi biasa mengangkat tangannya setelah sujud :

"Malik bin al-huwairs meriwayatkan bahwa ia melihat Nabi Suci (saw) mengangkat tangannya, saat shalat (yakni ketika awal shalat), ketika beliau ruku', ketika bangkit dari ruku', ketika beliau sujud, ketika bangun dari sujud, sampai bagian bawah telinganya."

Hal senada dapat dilihat di :
Musnad Ahmad bin Hanbal, jil 3, hal 310, hadis no 14369, yang berbunyi : Harmala berkata : "Aku bertanya pada Jabir bin Abdullah al-Ansari (ra) : 'Berapa banyak jumlah kalian pada hari shajara?. Dia menjawab : 'Jumlah kami 1400 dan Rasul Allah (saw) biasa mengangkat tangannya di setiap takbir."

Syeikh Shuai'b al-Arnaout menyatakan hadis ini shahih. dalam kitab al-mu'ajam al-awsat oleh Tabarani, jilid 3 hal 105 :

حدثنا واثلة بن الحسن العرقي ثنا كثير ثنا أيوب بن سويد عن محمد بن عبيد الله العرزمي عن قتادة قال قلت لأنس بن مالك أرنا كيف صلاة رسول الله صلى الله عليه و سلم فقام فصلى فكان يرفع يديه مع كل تكبيرة فلما انصرف قال هكذا كان صلاة رسول الله صلى الله عليه و سلم

Qutada berkata : 'Aku meminta Anas bin Malik untuk menunjukkan pada kami cara shalat Nabi (saw). Kemudian ia berdiri dan shalat, dia mengangkat tangannya di setiap takbir, ketika ia selesai (shalat) ia berkata : 'Beginilah biasanya cara Rasulullah shalat.'"

Seorang imam manhaj salafi, yakni Nasirudin Albani menyatakan dalam kitab Tamam al-Mena, hal 172 :

وأما الرفع من التكبيرات الأخرى ففيه عدة أحاديث أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يرفع يديه عند كل تكبيرة

"Mengangkat tangan bersamaan dengan takbir, Sesungguhnya ada banyak hadis yang mengatakan bahwa Nabi (saw) biasa mengangkat tangannya di setiap Takbir".

Dalam Nawawi Sharh Sahih Muslim, jil 2, hal 18 :

Menurut pandangan Abu Bakar bin Manzar, Abu Ali Tabri dan beberapa ahli hadis sangatlah baik mengangkat tangan diantara sujud."

Jadi, bagi seseorang yang mengkritik ataupun mencela tata cara shalat Syi'ah Imamiyah yang selalu mengangkat tangannya di setiap takbir ketika shalat, ada baiknya merujuk kembali ke kitab-kitab ahlulsunnah itu sendiri. Dengan begitu tidak akan terjadi penarikan kesimpulan yang terburu-buru.

2 komentar:

  1. Alhamdulillah, jazakumullohu khoiroljaza; tulisan antun sangat bermanfaat. Karena tidak jarang orang terhalang untuk mendalami ajaran Ahlulbait Nabi saw karena curiga pada hal-hal kecil urusan fikih yg dianggap sangat bersebrangan dengan fikih yg sudah status quo.
    Kalo bisa lengkapi dengan teks arabnya, biar "mereka" lebih percaya.

    BalasHapus
  2. Terima kasih banyak atas kunjungannya ke blog saya serta masukannya. Insya Allah kedepannya akan dilampirkan juga teks arabnya. Salam

    BalasHapus