Selasa, 24 Mei 2011

Ilmu Ghaib (Pengetahuan tentang sesuatu yang tidak terlihat)

1. APA ITU ILMU PENGETAHUAN?

Pepatah mengatakan : Pengetahuan adalah kekuatan, kekuatan yang sangat hebat dengan potensi luar biasa dan kemampuan tak terduga. Alquran sebagai kitab final ilahiat memerintahkan manusia untuk menuntut ilmu pengetahuan, agar kehidupan manusia selamat di dunia dan akherat.

Dalam surat Al-Alaq 4-5 dikatkan dengan jelas bahwa "...Dia yang mengajarkan dengan kalam, Mengajari manusia apa-apa yang dia tidak tahu".

Hal ini jelas, bahwa Tuhan memberikan pengetahuan-Nya kepada manusia tanpa membedakan jenis pengetahuan itu, baik itu ilmu hadir atau ilmu ghaib.

Di tempat lain, Al-Quran menyatakan : "...dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan."

Masih banyak bukti ayat-ayat lainnya yang menuntut manusia untuk mencari pengetahuan.

Imam 'Ali bin ABi Thalib as berkata : "Derajat manusia dicapai melalui pembelajaran."

Bahkan Allah pun telah memberikan pengetahuan pada hamba-hamba-Nya yang bukan Nabi, sebagai contoh adalah Thalut (as) dalam suarat al-abqarah ayat 247 dan kepada para malaikat dalam surat al-baqarah ayat 31.

2. DUA KATEGORI PENGETAHUAN

Pengetahuan dibagi menjadi dua, yakni pengetahuan yang tampak (ilmu hadir) dan pengetahuan tentang sesuatu yang tersembunyi (ilmu ghaib).

Pengetahuan yang tampak (ilmu hadir) diajarkan di sekolah-sekolah, pesantren, madrasah, universitas, tempat kursus dan tempat-tempat lainnya. Sedangkan pengetahuan yang tidak tampak tidak diajarkan pada lembaga-lembaga resmi tersebut, pengetahuan yang tidak di ajarkan oleh seseorang yg bergelar profesor sekalipun.

Nah pengetahuan itulah yang dikenal dengan nama ilmu ghaib atau pengetahuan tentang sesuatu yang tidak terlihat, seperti dalam suarat al-kahfi ayat 65 yang menceritakan awal-mula bertemunya nabi musa as dgn nabi khidir as yang mengajarkannya pengetahuan tentang masalah yang ghaib : "Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami".

Bahkan dalam surat al-Baqarah ayat 8 menyatakan bahwa meyakini sesuatu yang ghaib meupakan salah satu bukti pengejawantahan keimanan seseorang.

Selasa, 17 Mei 2011

Balada Ujang dan Asep : Doa tidak dikabulkan

Suatu hari Ujang dalam keadaan marah-marah dan setengah mabuk datang ke mesjid menemui merbot mesjid.

"Assalammualaikum" ucap Ujang kepada merbot mesjid yang dijawab "wa alaikum salam, tumben jang datang ke mesjid? Ada perlu apa?"

Ujang : Gini bot, gue mau nanya?
Merbot : tanya apa?
Ujang : Apa benar Tuhan itu Maha Rohman dan Maha Rohim?
Merbot : Maksudnya Maha Asih dan Maha Penyayang? Bener
Ujang : Apa benar jika kita berdoa, Tuhan akan mengabulkan cepat atau lambat?
Merbot : Benar
Ujang : Ah...Gua ga percaya!
Merbot : Aduh istighfar jang, emangnya kenapa kamu bisa ga percaya?
Ujang : Sebab doa gua dari kemarin lusa ga dikabulkan
Merbot : Emangnya kamu minta apa pada Tuhan?
Ujang : GUA PENGEN BISA MUNTAH! Kepala gua sampe pusing gara-gara mabuk dari kemarin ga keluar-keluar!

Balada Ujang dan Asep : Bulan dan Matahari

Suatu hari, tepat tengah hari Ujang dan Asep dalam keadaan mabuk berat jalan-jalan ke kampung sebelah. Si Ujang lalu memberitahu tahu Asep.

Ujang : Sep, coba lihat ke atas, itu bulan cahayanya kok terang banget?

Asep : Itu bukan bulan, itu matahari

Ujang : Lu mah goblg, jelas-jelas itu bulan

Asep : Lu yang goblog, jelas-jelas itu matahari

Mereka pun bertengkar dan hampir saja berkelahi, tiba-tiba seornag pemuda lewat

Ujang : Nah, itu ada orang. Ayo kita tanya, itu bulan atau matahari. Yang salah harus makan tahi kotok

Asep : Setuju

Ujang dan Asep kemudian menghampiri pemuda tersebut

Asep : Maaf mas, mau tanya.

Pemuda : Iya, tanya saja

Asep : Kalau yang di atas itu bulan atau matahari ya?

Si pemuda itu pun kemudian melihat ke atas

Pemuda : aduh maaf mas, saya mah orang baru disini jadi ga tahu.

Balada Ujang dan Asep : Tahi Kotok

Tersebutlah dua orang pemuda bernama Ujang dan Asep, mereka dikenal sebagai pemuda yang senang mabuk-mabukkan. Suatu hari, di siang hari bolong ujang dan asep berjalan sambil mabuk berat melewati kebun.

Tidak sengaja, mata Ujang memandang pada cairan hitam kecoklat-coklatan. Karena penasaran, dia pun lalu berjongkok. Asep yang merasa heran juga ikut-ikutan jongkok.

Asep : Kenapa Jang?
Ujang : Gua penasaran euy
Asep : Penasaran kenapa?
Ujang : Coba lu lihat deh, menurut lu ini tahi kotok apa bukan?
Asep : (sambil melihat) Aah...masa sih. Bukan ah, masa begitu warnanya?
Ujang : Menurut gua ini tahi kotok, tapi gua ga yakin
Asep : Kita tes aja
Ujang : Bener juga, tapi gimana caranya?
Asep : Coba di toel aja

Ujang lalu menoel tahi itu

Ujang :Iya, empuk nih sama seperti tahi kotok, tapi masih ga yakin
Asep : Ah...masa iya? Coba sekarang cium baunya

Ujang lalu mencium baunya

Ujang :mmmhh...Bau banget! Mirip bau tahi kotok, tapi masih belum yakin
Asep : Kalau begitu, coba rasain aja
Ujang : Rasain?
Asep : Iya, rasain aja.
Ujang : Kalau begitu gue coba rasain

Ujang pun lalu menjilat tahi kotok tersebut

Asep : Gimana rasanya?
Ujang : Pahit banget, ini sih sudah pasti tahi kotok!
Asep : Masa sih? Coba gua cobain

Asep pun lalu ikutan-ikutan mencoba

Asep : Pffffft! Pahit banet, ini sih tahi kotok
Ujang : Iya, ini sih bener tahi kotok, UNTUNG TADI GA KEINJEK YA?
Asep : Iya, untung banget ya